Diposting oleh erfan setiawan on Kamis, 01 Desember 2011

More about

Konsepsi Pembangunan Nasional Di Indonesia

Diposting oleh erfan setiawan on Selasa, 29 November 2011

Proses pembangunan nasional secara berencana tidak selalu harus menggunakan suatu rencana formil, hal tersebut dapat kita lihat bila pemerintah menciptakan dan melaksanakan berbagai kebijaksanaan, program atau bahkan proyek-proyek yang saling berhubungan dan konsisten, sehingga tidak secara langsung berpengaruh pada proses pertumbuhan yang berencana. Hal tersebut akan lebih optimal lagi bila masyarakat mendukung serta gerak pertumbuhan yang tidak formil tersebut tidak terganggu oleh faktor-faktor ekstern.
Perencanaan pembangunan di Indonesia didasarkan pada suatu undang-undang tersendiri, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pembangunan yang berdasarkan pada undang-undang merupakan suatu keadaan baru bagi Indonesia karena sebelumnya dasarnya adalah suatu Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara, tetapi setelah ada amandemen Undang-Undang Dasar 1945 di Indonesia, maka terjadi pula perubahan pada dasar hukum perencanaan pembangunan.
Pembangunan Nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia secara adil dan merata, serta mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju dan demokratis berdasarkan Pancasila. Pembangunan Nasional diarahkan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan lahir batin, termasuk terpenuhinya rasa aman, rasa tentram, dan rasa keadilan.
Menurut pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 teantang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara.  Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional. Dalam proses pembangunan nasional tersebut didahului oleh adanya suatu perencanaan yang dilakukan dengan suatu cara tertentu. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan secara terpadu dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga dan Perencanaan Pembangunan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya. Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, dan rencana pembangunan tahunan. Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional meliputi penyusunan rencana, penetapan rencana, pengendalian pelaksanaan rencana, dan evaluasi pelaksanaan rencana
More aboutKonsepsi Pembangunan Nasional Di Indonesia

Diposting oleh erfan setiawan





More about

Perumusan Strategis

Diposting oleh erfan setiawan

Keseluruhan upaya pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi memerlukan strategi yang mantap dan jelas. Dilingkungan dunia bisnis, strategi pda umumnya didefinisikan sebagai “pernyataan sadar oleh manajemen tentang bidang bisnis apa yang ditekuni oleh organisasi sekarang dan dalam kegiatan bisnis apa organisasi akan bergerak dimasa yang akan datang”.
Suatu organisasi yang besar diperlukan stratifikasi strategi, yaitu dalam bentuk :
a.   Strategi akbar yang berlaku bagi seluruh organisasi.
b.  Strategi induk bagi satuan-satuan usaha di dalamnya.
c.   Strategi dasar bagi berbagai bidang fungsional dalam bentuk organisasi
d.  Strategi operasional bagi satuan-satuan kerja yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan yang sifatnya teknis dan operasional.

Salah satu instrumen ilmiah yang umum digunakan dalam menentukan dan menetapkan strategi organisasi ialah analisis SWOT. SWOT merupakan akronim dari kata-kata Strenghts (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). Agar suatu organisasi meraih keberhasilan, manajemen mutlak perlu mengenali faktor-faktor kekuatan organisasi, kelemahannya, peluang yang mungkin atau diperkirakan akan timbul, dan berbagai ancaman yang harus dihadapi.

More aboutPerumusan Strategis

Pentahapan Pencapaian Tujuan

Diposting oleh erfan setiawan

Agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin diperlukan pentahapan, baik dalam arti pentahapan pencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. Dengan kata lain perlu ditetapkan sasaran-sasaran –sering dikenal dengan istilah “tujuan antara”- yang ingin dicapai pada satu kurun waktu tertentu. Karena sasaran merupakan tujuan antara, maka ciri-cirinya pun agak berbeda dengan ciri-ciri tujuan akhir, yaitu :
a.   Kurun waktu pencapaiannya ditentukan, seperti misalnya lima tahun.
b.  Tidak lagi idealistis melainkan didasarkan pada pemikitan pragmatisme dalam arti bahwa sasaran tersebut diyakini memang mungkin dicapai.
c.   Dinyatakan secara kuantitatif sepanjang hal itu mungkin dilakukan.
d.  Sasaran merupakan “target” yang konkrit.
More aboutPentahapan Pencapaian Tujuan

Proses Manajerial

Diposting oleh erfan setiawan

1.    Penentuan Tujuan

Berkaitan dengan tujuan, terdapat paling sedikitnya tiga hal yang perlu diperhatikan :
a.   Tujuan organisasi biasanya ditentukan oleh para pendiri organisasi tersebut dan seluruh kegiatan yang diselenggarakan kemudian diarahkan kepada pencapaian tujuan tersebut.
b.  Semua anggota organisasi diharapkan mau menerima tujuan tersebut sebagai sesuatu yang layak dan pantas untuk dicapai terlepas dari latar belakang, preferensi pribadi, dan motivasi para anggota organisasi tersebut.
c.   Tujuan dipandang sebagai sesuatu yang menjadi “bintang penuntun” dan sekaligus sebagai “titik kulminasi” seluruh kegiatan organisasi yang antara lain berarti bahwa apapun yang terjadi kemudian dalam organisasi harus berkaitan langsung dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Tujuan akhir suatu organisasi memiliki empat ciri, yaitu :
1.  Jangkauan waktunya jauh kedepan dan bahkan biasanya tidak dinyatakan secara tegas kapan tujuan tersebut akan dicapai.
2.  Tujuan merupakan sesuatu kondisi ideal yang diharapkan akan terwujud.
3.  Tujuan dinyatakan secara kualitatif.
4.  Sifat tujuan akhir tersebut tidak dimungkinkan untuk dirumuskan secara konkret melainkan abstrak.
More aboutProses Manajerial

Peranan Selaku Pengambil Keputus

Diposting oleh erfan setiawan

Pada tingkat yang berbeda-beda para manajer dalam suatu organisasi berperan selaku pengambil keputusan, baik yang sifatnya strategis, fungsional, dan teknis operasional. Manajemen yang tangguh adalah manajemen yang antisipatif sehingga tidak sering dihadapkan kepada suasana “pendadakan”. Untuk meredam ketidaktenangan yang mungkin timbul, manajemen dapat melakukan berbagai pilihan tindakan, termasuk pengkajian ulang strategis dan rencana organisasi dan mengkomunikasikan hasil pengkajian tersebut kepada seluruh jajaran organisasi.
Kepemimpinan seseorang akan semakin efektif apabila yang bersangkutan mampu mempengaruhi perilaku para bawahannya dengan pendekatan yang sifatnya persuasif dan tidak dengan serta merta menonjolkan kekuasaan yang dimilikinya.
More aboutPeranan Selaku Pengambil Keputus
Academics Blogs
blog directory Active Search Results Ping your blog, website, or RSS feed for Free Free Page Rank Tool Page Rank Checker
TIPS-BLOGBEGO W3 Directory - the World Wide Web Directory